Senin, 18 Mei 2015

Materi Morphing

Animasi merupakan kumpulan objek yang digerakkan dengan memunculkan masing-masing objek sesuai dengan urutan dan gerakannya. Teknik pembuatan animasi itu sendiri memiliki banyak macam, diantaranya yaitu animasi sel, animasi path, animasi frame

, animasi sprite, animasi character dan animasi morphing ,pada materi ini hanya difokuskan pada animasi morphingyang menekankan animasi pada perubahan bentuk suatu objek menjadi bentuk yang lain.Animasi morphing ini diusulkan oleh Beier dan Neely (1992) dalam music video


Black and White

 yang dibawakan oleh Michael Jackson. Konsep ini menggunakan face morphing yang merubah wajah satu menjadi wajah yang lain. Selain itu, animasi morphing banyak digunakan dalam film-film seperti dalam filmWerewolf.



 Morphing animation

 memiliki beberapa teknik dalam pembuatannya.



1.Cross Dissolve 
 
Teknik animasi ini merupakan teknik dalam morphing animation
 yang paling sederhana, dimana pembuatannya mengandalkan transparansi yang disettingmaksimum 100% pada gambar asal dan 0% untuk gambar tujuan. Pada prosesnya nanti, transparansi pada gambar asal akan dikurangi sedikit demi sedikit. Jika persentase transparansi gambar asal dan gambar tujuan dijumlahkan akan dihasilkan 100%. Hasil morphing animation dengan teknik ini kurang memuaskan walaupun waktu pembuatannya tidak dibutuhkan waktu yang lama
Gambar 1

Contoh teknik croos disolve morphing animation

2.Feature Based Image Morphing 
 
Teknik animasi morphing ini memiliki tingkat kesulitan yang lebih dibandingkan teknik morphing cross dissolve. Teknik ini menggunakan titik-titik yang membentuk garis, dimana gambar asal dan gambar tujuan memiliki garis-garis yang disebut dengan garis feature. Garis feature ini lah yang akan menjadi pembatas objek dari suatu image yang akan di morph. Teknik ini membutuhkan dua tahap dalam pembuatan morphing animation, yaitu tahap Deformation dan cross dissolve. Pada tahap deformation, image source dan image destination dirubah dengan memperhatikan garis feature yang ada pada masing-masing image. Semakin panjang garis feature, maka semakin bagus hasil deformation. Begitu pula dengan jarak titik dan garis feature, semakin dekat jarak keduanya maka hasil deformation akan semakin bagus. Pada tahap ini posisi, warna dan bentuk objek diubah sesuai dengan objek yang terdapat pada image destination sesuai garis feature yang terdapat dalam image destination. Setelah tahap deformation ini selesai, dilanjutkan dengan tahap croos dissolver


Gambar.2
Contoh teknik featured based image

b
gambar 2.1



3.Mesh Morphing (Triangulation Based Morphing)

Mesh morphing hampir sama dengan teknik animasi morphing feature based morphing. Perbedaan kedua teknik ini terdapat pada garis-garis feature pada mesh morphing yang membentuk segitiga dengan memperhatikan jumlah segitiga dan titik kontrol yang terdapat dalam segitiga tersebut. Seperti halnya feature based morphing, pada mesh morphing garis feature pada image source dipasangkan dengan garis feature yang terdapat dalam image destination. Perbedaannya terdapat pada kurva tertutup (segitiga) yang dibentuk oleh tiga garis feature, dimana didalamnya terdapat titik kontrol yang disebut site point. Deformasi dilakukan dengan mendeformasikan titik (site point) yang terdapat di dalam segitiga dengan tiga garis feature. Peletakan garis-garis feature ini berdasarkan delaunay triangulation yang menggunakan algoritma insertion




Gambar.3    

Contoh teknik mesh morphing animation


4.Selection Morphing  

Teknik ini sering digunakan dalam animasi yang membutuhkan ekspresi hewan. Selection morphing hanya men-deformasi sebagian dari objek yang telah diinputkan. Dengan teknik selection morphing, kita dapat menghasilkan animasi hanya dengan sebuah foto atau image source tanpa harus melakukan cross dissolve dengan image destination. 

Gambar.4

Contoh teknik selection morphing animation





Teknik Morphing
 
Teknik Morphing adalah efek dimana suatu objek berubah secara perlahan menjadi objek lain. Ada dua tahap proses yang dijalani yaitu Warping dan Croos Disolver. Langkah awal dari proses morphing adalah Warping yang berfungsi untuk membentangkan dan menyusutkan sebuah objek gambar yang disebut gambar abstrak. Cross dissolve adalah langkah akhir setelah proses warping yang berfungsi untuk memadukan warna gambar asal dengan warna gambar yang dituju.
Suatu animasi yang dibuat dengan menggunakan teknik fitur morphing menerima masukan dua buah gambar. Gambar pertama disebut sebagai gambar awal, gambar kedua disebut sebagai gambar akhir. Proses warping pada teknik fitur morphing menggunakan garis fitur sebagai alat bantu proses pembuatan. Garis fitur berfungsi untuk menunjukkan sebuah fitur (bagian-bagian gambar yang membentuk obyek) yang sama antara daerah di gambar awal dengan daerah di gambar akhir. Garis fitur membuat komputer mengetahui hubungan antara dua objek yang sama pada gambar awal dan gambar akhir. Sebuah garis fitur di gambar awal memiliki pasangannya di gambar tujuan. Koordinat titik ujung awal garis fitur pada gambar awal berpasangan dengan koordinat titik ujung awal garis fitur pada gambar akhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar