Animasi merupakan kumpulan objek
yang digerakkan dengan memunculkan masing-masing objek sesuai dengan urutan dan gerakannya. Teknik pembuatan animasi itu sendiri memiliki banyak macam, diantaranya
yaitu animasi sel, animasi path, animasi frame
, animasi sprite, animasi
character dan animasi morphing ,pada materi ini hanya difokuskan pada
animasi morphingyang menekankan animasi pada perubahan bentuk suatu objek
menjadi bentuk yang lain.Animasi morphing ini diusulkan oleh
Beier dan Neely (1992) dalam music video
“Black and White”
yang dibawakan oleh Michael
Jackson. Konsep ini menggunakan face morphing yang merubah wajah satu menjadi
wajah yang lain. Selain itu, animasi morphing banyak digunakan dalam film-film
seperti dalam filmWerewolf.
Morphing animation
memiliki beberapa teknik dalam
pembuatannya.
1.Cross Dissolve
Teknik animasi ini merupakan teknik
dalam morphing animation
yang paling sederhana, dimana
pembuatannya mengandalkan transparansi yang disettingmaksimum 100% pada gambar asal
dan 0% untuk gambar tujuan. Pada prosesnya nanti, transparansi pada gambar asal
akan dikurangi sedikit demi sedikit. Jika persentase transparansi gambar asal
dan gambar tujuan dijumlahkan akan dihasilkan 100%. Hasil morphing animation dengan teknik ini kurang
memuaskan walaupun waktu pembuatannya tidak dibutuhkan waktu yang lama
2.Feature Based Image Morphing
Teknik animasi morphing ini memiliki
tingkat kesulitan yang lebih dibandingkan teknik morphing cross dissolve.
Teknik ini menggunakan titik-titik yang membentuk garis, dimana gambar asal dan
gambar tujuan memiliki garis-garis yang disebut dengan garis feature. Garis
feature ini lah yang akan menjadi pembatas objek dari suatu image yang akan di
morph. Teknik ini membutuhkan dua tahap dalam pembuatan morphing animation, yaitu tahap Deformation dan cross dissolve.
Pada tahap deformation, image source dan image destination dirubah dengan
memperhatikan garis feature yang ada pada masing-masing image. Semakin panjang
garis feature, maka semakin bagus hasil deformation. Begitu pula dengan jarak
titik dan garis feature, semakin dekat jarak keduanya maka hasil deformation
akan semakin bagus. Pada tahap ini posisi, warna dan bentuk objek diubah sesuai
dengan objek yang terdapat pada image destination sesuai garis feature yang
terdapat dalam image destination. Setelah tahap deformation ini selesai,
dilanjutkan dengan tahap croos dissolver
Gambar.2 |
Contoh teknik featured based image
gambar 2.1 |
Mesh morphing hampir sama dengan teknik animasi morphing feature based morphing. Perbedaan kedua teknik ini terdapat pada garis-garis feature pada mesh morphing yang membentuk segitiga dengan memperhatikan jumlah segitiga dan titik kontrol yang terdapat dalam segitiga tersebut. Seperti halnya feature based morphing, pada mesh morphing garis feature pada image source dipasangkan dengan garis feature yang terdapat dalam image destination. Perbedaannya terdapat pada kurva tertutup (segitiga) yang dibentuk oleh tiga garis feature, dimana didalamnya terdapat titik kontrol yang disebut site point. Deformasi dilakukan dengan mendeformasikan titik (site point) yang terdapat di dalam segitiga dengan tiga garis feature. Peletakan garis-garis feature ini berdasarkan delaunay triangulation yang menggunakan algoritma insertion
Gambar.3 |
Contoh teknik mesh morphing animation
4.Selection Morphing
Teknik ini sering digunakan dalam animasi yang
membutuhkan ekspresi hewan. Selection morphing hanya men-deformasi sebagian
dari objek yang telah diinputkan. Dengan teknik selection morphing, kita dapat
menghasilkan animasi hanya dengan sebuah foto atau image source tanpa harus
melakukan cross dissolve dengan image destination.
Gambar.4
Contoh teknik selection morphing animation
Teknik Morphing
Suatu animasi yang dibuat dengan menggunakan teknik fitur morphing menerima masukan dua buah gambar. Gambar pertama disebut sebagai gambar awal, gambar kedua disebut sebagai gambar akhir. Proses warping pada teknik fitur morphing menggunakan garis fitur sebagai alat bantu proses pembuatan. Garis fitur berfungsi untuk menunjukkan sebuah fitur (bagian-bagian gambar yang membentuk obyek) yang sama antara daerah di gambar awal dengan daerah di gambar akhir. Garis fitur membuat komputer mengetahui hubungan antara dua objek yang sama pada gambar awal dan gambar akhir. Sebuah garis fitur di gambar awal memiliki pasangannya di gambar tujuan. Koordinat titik ujung awal garis fitur pada gambar awal berpasangan dengan koordinat titik ujung awal garis fitur pada gambar akhir.